02 Desember 2008

My Captivated Birthday


29 November 2008...
welcome my 22 years old... well apa sudah makin menua yah mukanya sekarang? hehe...but I'm still look like 19 years old...hahaha...ngaku2 diri sendiri...

Hari itu memang dapat dibilang spesial karena saya kembali melayani my God and my Friend Jesus...saya kembali melayani sebagai LW after six month...memang nervous awal-awalnya seperti baru pertama kali melayani...benar2 berdenyut kencang saat service countdown mendekati angka 00:00 atau tanda dimulainya ibadah...ada satu hal yang terngiang2 saat saya memilih menyanyikan lagu Captivated (True Worshippers song)...i choose that song karena bagi saya itu adalah lagu yang saya tujukan untuk Tuhan atas apa yang Dia buat, apa yang Dia tetapkan, dan apa yang Dia jadikan sepanjang 22 tahun kehidupan saya di planet ini...

"I'm captivated by Your love in me" itu sepenggal dari lagu tersebut....saya mau katakan pada Tuhan bahwa saya begitu terpesona for every single moment that He gave...sejujurnya saya hanya dapat berkata WOW...you know? untuk kita dapat berpikir bagaimana Dia menjadikan kita itu selalu membuat kita terpesona, belum lagi alam sekitar kita, lihatlah sekeliling langit biru, pohon yang dengan lembutnya menari saat terkena angin, lembutnya air hujan yang turun, gagahnya kilat yang menghujam bumi, sejujurnya segala ciptaan Tuhan itu menampakkan kemuliaanNya...really can you feel it? dan bila itu belum cukup membuat kita terpesona coba kita pikirkan bagaimana Allah memberi kepada dunia Anaknya satu-satunya untuk memberikan kita kehidupan ganti kematian, bahkan....bahkan....Bible said IA (Allah) tidak menyayangkan Anaknya sendiri untuk kita...WOW...

Semakin lama saya hidup, semakin saya menyadari this is not about me...this is all about Him who live in me...Jesus i just want to say thank you for all You've done, really I'm so captivated by Your love in me...

and...welcome my 22 years old...this is a wonderful life...

29 November 2008

Am I Ready?


4 hours to Youth Service...am i ready now? hehehe...God just wanna say thanks for every single moment that You've gave into my life...for every friend's and family...it's such unforgettable things...

I think I'm ready now, for that is not with my strength but Yours...i just want to give my whole best for You...

I'm so captivated by Your love in me....

28 November 2008

Can We Say Like This?

rfk Pictures, Images and Photos

"Is someone hurt?"

(Adakah orang lain yang terluka?)

Robert F. Kennedy kepada istrinya setelah dia tertembak dan sebelum koma

26 November 2008

Pulsate Heart


Pulsate atau bisa disebut dengan berdenyut/berdetak atau bahasa katroknya deg-deg an....sepertinya itulah yang saya rasakan saat ini...ehmm...3 hari menjelang my birthday...

You know? Bukan perasaan deg-deg an karena mau ulang tahun yang saya rasakan, sejujurnya bahkan i'm feel nothing untuk birthday kali ini...tidak ada rasa seperti masa kecil saat-saat kita menanti-nantikan hari ulang tahun kita di mana akan datang teman-teman terbaik kita lalu kita meniup lilin, terima banyak kado...dan tentu saja sampai larut malam membuka kado-kado itu dengan rasa senang...

Tapi kali ini berbeda, saya deg-deg an karena akan melayani sebagai LW (Lead Worshiper, sebutan Worship Leader di gereja lokal saya) setelah 6 bulan tidak melayani sebagai LW. Sebagian besar mungkin mengetahui alasannya...dan teman-teman yang membaca postingan ini pernah melayani sebagai LW pasti mengerti maksud saya... maybe i'm feel some fear...atau mungkin juga saya merasa senang karena jadi LW kembali...but who knows??? yang jelas...i will still give my whole best for my God...well let's see 3 next day, what will happen?

This Pulsate Heart...ehm....feel i'm must enjoy this moment...

25 November 2008

My Lowest Point

Pada dasarnya semua manusia akan pernah mengalami kejatuhan yang menyakitkan dalam hidup mereka. Manusia paling bijak di muka bumi ini mengatakan “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya”. Jika ada waktunya untuk naik, maka ada pula waktunya untuk turun. Jadi 2 minggu lalu, 7 Juni 2008 adalah waktu di mana saya turun hingga lembah terbawah dan terkelam dalam sejarah kehidupan saya saat ini. Saya menyebutnya titik terendah dalam hidup saya.

Kisah ini bermula saat Leaders meeting yang singkat cerita memutuskan entah saya benar ataupun salah, saya tidak ambil bagian dalam pelayanan youth 3 bulan untuk tampil di stage. Entah itu untuk preaching, ataupun sekedar memimpin closing pray for youth service. Merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan saat orang-orang terdekat kamu dan orang-orang yang kamu pimpin berpendapat negatif terhadap kamu, masalahnya bukan di kata-kata mereka, kesakitan yang sesungguhnya yang saya alami adalah orang-orang terdekat kamu dan orang-orang yang kamu pimpin kehilangan kepercayaan terhadap kamu, itu yang jauh lebih menyakitkan ketimbang tidak pelayanan 3 bulan.

Saya banyak menangis. Sungguh, benar-benar sangat mudah mengeluarkan air mata saat mengingat-ingat kejadian seperti itu. Saya sungguh-sungguh dalam kondisi menyedihkan saat itu. Actually I’m thinking for resign as Youth Leader at that time. I cried to God, I can’t hold this pain and I ask to Him “Why? Why its happen to me?”

Terpujilah nama Tuhan ketika Ia mengirimkan seorang “Yonatan” dalam hidup saya. Dia tidak melakukan banyak hal ketika itu, dia hanya memberi waktunya di tengah-tengah keletihan aktivitas dia sepanjang hari itu. Dia hanya mendengarkan, dan memberi saran yang unik, dia menyarankan untuk banyak senyum dan berbesar hatilah.

Setelah malam itu saya sungguh-sungguh menghentikan kecengengan saya, dan saya berkata pada jiwa saya mulai hari ini cukup, tidak akan ada lagi air mata yang keluar karena masalah ini. Saya tidak memberi waktu untuk saya mengasihani diri saya sendiri, saya gunakan tiap waktu untuk memandang kepada hidup orang lain ketimbang meratapi kesedihan saya. Sungguh ini proses pemulihan hati yang sangat efektif. Perlahan namun pasti saya menemukan kembali kekuatan di dalam Yesus Tuhan.

Leaders meeting II, 7 Juni 2008, saya memutuskan untuk juga tidak ambil bagian dalam PW, bukan karena saya pengecut, tapi karena ini adalah keputusan yang terbaik untuk bersama. Salah satu keputusan besar dalam hidup saya untuk merelakan pelayanan saya, bukan, yang lebih tepat merelakan keegoan saya. Saya sadar jika seseorang tidak pernah ada di lembah kelam, selamanya ia tidak mungkin dapat menolong orang lain keluar juga dari lembah kelam tersebut. Saya harus masuk ke dalam lembah kelam tersebut. Lembah kelam yang tajam di sisi-sisinya dan yang jauh perjalanan ke ujungnya.

Kenyataan bahwa inilah pertama kalinya dalam sejarah DYC Taman Surya dalam 14 tahun memiliki seorang KGL yang didisiplin, diperguncingkan oleh gereja tetangga, tidak dipercayai oleh keluarga rohani sendiri, 3 bulan tidak melayani, dan hal yang mengherankan adalah tepat 6 tahun saya melayani PW adalah hari yang sama pula saya memulai waktu disiplin saya, inilah lembah kelam yang harus saya jalani selama 3 bulan.

Setelah 6 tahun Tuhan selalu memberi promosi, dan kali ini Dia berpikir sebaliknya, Dia mengijinkan saya jatuh setelah naik terus 6 tahun, dengan tanganNya Dia menurunkan saya sampai ke titik terbawah. Akan tetapi, bukan karena banyaknya atau lamanya seseorang melayani yang dikatakan hebat, seseorang dikatakan hebat jika ia memiliki respon yang tepat saat menghadapi masalah, dan ia tetap bersemangat untuk bangkit. Hanya karakterlah yang membuat seseorang terkenal dan terkenang.

Here I am my lowest point…

Oh saya lupa memberitahu, saya sudah melihat ujung lembah kelam di sana, pintu goa kemenangan, hmmm…ini hanya sesaat…

Prepare for The Rain

Setelah event paskah “My Cross” (29 Maret 2008) kemarin, ada kata-kata dari pembicara (Pak Eman, guru agama Galatia 3) saat itu yang cukup membuat saya sesak jika memikirkannya. Berikut kutipan dari beliau, “Tuhan belum selesai dengan gereja ini…akan ada salib, pemurnian, dan Tuhan akan menggoncang gereja ini…setelah semua itu Tuhan akan mengangkat lebih tinggi lagi.”

Akan ada air mata di depan sana.

Tulisan yang akan saya tulis ini sebenarnya hal yang sangat menyesakkan buat kami pemimpin (Merke, Kimy, dan saya), sebelum saya menyampaikannya, kami berpikir betapa menyenangkan saat-saat karena kami bangga dengan apa yang diperbuat oleh Tuhan dalam DYC (Dynamic Youth Community) Taman Surya. Sejujurnya kami juga bangga dengan kalian, melihat kalian bertumbuh di dalam Dia, melihat kalian melayani lewat semua talenta yang diberikan oleh Pencipta kita, bahkan sejujurnya jika dapat berterus terang kami bangga dipercayakan Tuhan menjadi pemimpin kalian.

Kami katakan seperti itu karena kami turut merasakan betapa kalian mengasihi kami, memperhatikan kami, dan tidak segan mendekat kepada kami sebagai teman, keluarga, ataupun sahabat. Inilah yang menyesakkan hati kami, beberapa bulan kemudian, sebagian dari kalian mungkin saja akan menjadi orang yang kecewa terhadap kami, dan mungkin saja kalian tidak mau memandang kami seperti kami sebelumnya. Hal ini saya bicarakan supaya saat itu terjadi kalian tidak kaget. Saya akan tuliskan dengan jelas, di depan sana sudah ada salib dan pemurnian yang menanti.

Tidak ada kemuliaan tanpa penderitaan.

Akan tetapi dari sekarang kami berdoa, supaya ketika saat itu datang, tidak ada satupun dari kalian yang terhilang, kami berdoa biar Tuhan menguasai hati dan pikiran kalian, dan kalian tidak membuka celah bagi iblis. “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah TAHAN UJI, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” Mari bersiap-siap menyambut hujan, karena SETELAH semuanya itu kita semua akan keluar membawa berkas-berkas kita dengan bersorak-sorai dan tidak ada satupun yang dapat mengambil sukacita itu dari pada kita.
This time I just want to tell you…Prepare for The Rain…

The Leaders Iceberg

Pemimpin…ehm sepertinya erat banget dengan kemutlakan untuk menjadi sempurna di mata orang. Saya banyak mendengar tentang teman-teman saya yang menjadi pemimpin di anak muda, dan ternyata mereka juga rapuh dalam suatu titik, sama seperti saya yang juga rapuh dalam suatu kondisi.

“…They watch over your souls without resting, since they must give to God an account of their service…” (Hebrews 13:17 TEV). Sebagian tulisan menakjubkan dari Paulus tentang “pekerjaan” pemimpin. Pertama kali saya mendapati ayat ini, dalam hati saya timbul keinginan untuk menunjukkan kepada semua orang yang menjadi jemaat anak muda tempat saya. Saya akan caps lock, bold, italic, apapun itu supaya mereka dapat membaca dengan jelas.
Saya pengen banget bilang…hei tolong banget deh kita yang jadi pemimpin itu dapat tugas yang aduh…parah…Tuhan tuh suruh kita pemimpin buat berjaga-jaga atas jiwanya kamu tanpa beristirahat!!! Dan lagi Tuhan minta pertanggung jawaban langsung dengan kita…jadi please deh jangan bertingkah yang aneh-aneh…saat kalian tidak taat, membangun hubungan yang ga sesuai Firman…pemimpin itu dibuat menderita ama tingkahnya kalian…kita mau tanggung jawab apa ma Tuhan? Mau ngomong apa ma Tuhan kalo kalian seperti itu? Kalian mungkin gak pernah tahu berapa kali kami gak bisa tidur nyenyak memikirkan keadaan kalian, betapa kami merasa sesak dengan tingkah laku kalian, atau mungkin kalian gak pernah tahu kami terkadang menangis gak jelas hanya karena hidup kalian…

Kalian begitu berharga…kalian kami jaga dengan jiwa kami, pikiran, perasaan, fisik, doa kami yang tak putus-putus demi kalian…kami pemimpin sering banget capek fisik dengan semua kegiatan gereja yang menguras waktu, uang, dan tenaga…tetapi kalau kalian merelakan waktu kalian untuk sekedar mengerti, bahwa kami sering kali lebih menderita karena capek mental… mau tahu capek mental kaya gimana? Yah begitu deh para pemimpin pasti ngerti deh. Kami sepertinya telah didesain begitu rupa supaya seolah-olah hukumnya haram untuk berkeluh kesah mengenai apa yang kami rasakan terhadap kalian, kami seperti tidak etis untuk mengatakan kami butuh pengertian atau sedikit perhatian dari kalian. Akan tetapi, ini lah kenyataan terdalam dari kami, bahwa kami juga manusia yang rapuh yang dapat runtuh dalam suatu kondisi…dan kenyataan yang sangat kami rindukan terjadi adalah kalian mungkin mau memberi sedikit perhatian untuk kami, sedikit waktu untuk mendengar betapa kami berlelah-lelah untuk pelayanan, sepintas doa yang menyebutkan nama kami dalam saat teduh kalian, dan hati yang sedikit untuk lebih taat kepada kami.

Kata “beristirahat” menjadi begitu langka dalam kehidupan kami mengenai kalian, pikiran kami tentang kalian sering kali merasuk sampai pada tulang-tulang kami yang letih, dan tidak jarang menghujam hati kami dengan berbagai macam pikiran mengenai kalian…inilah kami seseorang yang tidak sempurna, seseorang yang sama dengan kalian namun Tuhan dengan segala kedaulatan-Nya memilih kami sebagai seseorang yang berjaga-jaga senantiasa terhadap jiwa kamu tanpa mengenal istirahat…

Kami berjanji untuk selalu berjaga-jaga atas hidup kalian, mempertanggung jawabkan jiwa kalian kepada Tuhan. Dengarlah…betapa sesungguhnya kami mencintai kalian, kami berjanji setia pada kalian sampai berakhirnya waktu memutuskan kehidupan kita … a living promises for you…




Inside of us,

Leaders