25 November 2008

The Leaders Iceberg

Pemimpin…ehm sepertinya erat banget dengan kemutlakan untuk menjadi sempurna di mata orang. Saya banyak mendengar tentang teman-teman saya yang menjadi pemimpin di anak muda, dan ternyata mereka juga rapuh dalam suatu titik, sama seperti saya yang juga rapuh dalam suatu kondisi.

“…They watch over your souls without resting, since they must give to God an account of their service…” (Hebrews 13:17 TEV). Sebagian tulisan menakjubkan dari Paulus tentang “pekerjaan” pemimpin. Pertama kali saya mendapati ayat ini, dalam hati saya timbul keinginan untuk menunjukkan kepada semua orang yang menjadi jemaat anak muda tempat saya. Saya akan caps lock, bold, italic, apapun itu supaya mereka dapat membaca dengan jelas.
Saya pengen banget bilang…hei tolong banget deh kita yang jadi pemimpin itu dapat tugas yang aduh…parah…Tuhan tuh suruh kita pemimpin buat berjaga-jaga atas jiwanya kamu tanpa beristirahat!!! Dan lagi Tuhan minta pertanggung jawaban langsung dengan kita…jadi please deh jangan bertingkah yang aneh-aneh…saat kalian tidak taat, membangun hubungan yang ga sesuai Firman…pemimpin itu dibuat menderita ama tingkahnya kalian…kita mau tanggung jawab apa ma Tuhan? Mau ngomong apa ma Tuhan kalo kalian seperti itu? Kalian mungkin gak pernah tahu berapa kali kami gak bisa tidur nyenyak memikirkan keadaan kalian, betapa kami merasa sesak dengan tingkah laku kalian, atau mungkin kalian gak pernah tahu kami terkadang menangis gak jelas hanya karena hidup kalian…

Kalian begitu berharga…kalian kami jaga dengan jiwa kami, pikiran, perasaan, fisik, doa kami yang tak putus-putus demi kalian…kami pemimpin sering banget capek fisik dengan semua kegiatan gereja yang menguras waktu, uang, dan tenaga…tetapi kalau kalian merelakan waktu kalian untuk sekedar mengerti, bahwa kami sering kali lebih menderita karena capek mental… mau tahu capek mental kaya gimana? Yah begitu deh para pemimpin pasti ngerti deh. Kami sepertinya telah didesain begitu rupa supaya seolah-olah hukumnya haram untuk berkeluh kesah mengenai apa yang kami rasakan terhadap kalian, kami seperti tidak etis untuk mengatakan kami butuh pengertian atau sedikit perhatian dari kalian. Akan tetapi, ini lah kenyataan terdalam dari kami, bahwa kami juga manusia yang rapuh yang dapat runtuh dalam suatu kondisi…dan kenyataan yang sangat kami rindukan terjadi adalah kalian mungkin mau memberi sedikit perhatian untuk kami, sedikit waktu untuk mendengar betapa kami berlelah-lelah untuk pelayanan, sepintas doa yang menyebutkan nama kami dalam saat teduh kalian, dan hati yang sedikit untuk lebih taat kepada kami.

Kata “beristirahat” menjadi begitu langka dalam kehidupan kami mengenai kalian, pikiran kami tentang kalian sering kali merasuk sampai pada tulang-tulang kami yang letih, dan tidak jarang menghujam hati kami dengan berbagai macam pikiran mengenai kalian…inilah kami seseorang yang tidak sempurna, seseorang yang sama dengan kalian namun Tuhan dengan segala kedaulatan-Nya memilih kami sebagai seseorang yang berjaga-jaga senantiasa terhadap jiwa kamu tanpa mengenal istirahat…

Kami berjanji untuk selalu berjaga-jaga atas hidup kalian, mempertanggung jawabkan jiwa kalian kepada Tuhan. Dengarlah…betapa sesungguhnya kami mencintai kalian, kami berjanji setia pada kalian sampai berakhirnya waktu memutuskan kehidupan kita … a living promises for you…




Inside of us,

Leaders

0 komentar: